Minggu, 17 November 2013

Representasi Syair Dulmuluk Bagian Pulang ke Barbari

Ada Saat Kita Kembali
(Representasi Naskah Dulmuluk Bagian Pulang ke Barbari)

LATAR MENYAJIKAN ISTANA SENTRIS, DI TAMAN. SEPASANG PASUTRI BERDIALOG, TENTANG APAPUN YANG RAGU-RAGU.

Babak I
Abdul Muluk
Dinda, ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu. Tapi sebelum kau mendengar kanda ragu kau bisa setuju. Dapatkah kau menjawab ya tanpa kebohongan, dengan hati yang lapang, bukan cuma sekedar patuh menuruti perintah suamimu. Jika kau tidak berkenan katakan saja tidak. Tapi jangan kau katakan bisa jadi bisa jadi
Siti Rafeah
Baiklah kanda, Siti mengerti apa yang ingin kanda katakan kepada Siti. Terlihat jelas di raut muka kanda bahwa ada sesuatu yang mengganjal di pikiran kanda. Tapi maaf... jika Siti tak setuju apakah kanda akan marah, tidak sayang lagi kepada Siti. Maaf... Siti tidak ingin membuat kanda kecewa dengan kelakuan Siti. Siti ingin jadi Istri yang baik seperti yang tertera di buku yang sering Siti Baca. Buku bagaimana cara menyenangkan suami...

Koin

Koin

LATAR MENGGAMBARKAN TAMAN. ADA BANGKU PANJANG TUA DITENGAH, DAN SEJAJAR DI DEPAN BANGKU ADA KOIN YANG TERLIHAT BERSINAR DAN MENYALA. UANG PERAK LIMA RATUSAN KUNING KEEMASAN. LANGIT MURAM MENDUNG. TIBA-TIBA PEDAGANG LEWAT DENGAN MEMBAWA BEBERAPA JUALANNYA YANG TAK LAKU

Tokoh:
1. Pedagang
2. Wanita
3. Pria
4. Anak kecil 1
5. Anak kecil 2
6. Pemuda tanpa sepatu.

Memoar sampah

Memoar sampah

LATAR MENGGAMBARKAN PINGGIR JALAN. ORANG GILA SEDANG MEMELUK KOTAK  SAMPAH. PEMULUNG SEDANG MENCARI SAMPAH YANG BISA DIJUAL, 2 PENYAPU JALAN SEDANG SIBUK, DAN 3 REMAJA MENUNGGU BUS.

Tokoh:
1. penyapu jalanan 1
2. penyapu jalanan 2
3. orang gila
4. pemulung
5. remaja 1
6. remaja 2
7. remaja 3
8. orang tua

Senin, 14 November 2011

laun lambat

laut lamban, semua berlalu dengan tiba tiba. laun lambat
           berlalu
setumpu maju setegak jemu, laun lambat. anak lesung memompa padat
tiarap.

setumpuk bebatuan, bebatuan setumpuk. merebut lebur eong cicit kokok manusia
           manusia
meratap, anak kolong pada giat menyanyikan himne kerasukan obat obat.
merayap.

merona nanah, panah hasrat, bergumul rambat hunus syarat. isyarat
           menyirat
meronta dada, jiwa letak dimana letak jiwa letak.. melambai kumat
mengarat.

Jumat, 11 November 2011

Apa itu menulis?


(ctt kecil seseorang yang belajar jadi penulis)
Bagian pertama.
            “menulis dan  menulis”. Kata yang tepat bagi seseorang yang ingin belajar jadi penulis. Tapi, menulis itu sulit-sulit gampang. Itu akan terasa bila dilakukan, membutuhkan kesabaran dan usaha ekstra keras untuk menjadikannya sebuah karya, dan bila sudah menjadi sebuah karya, ada kepuasan tersendiri bagi seorang penulis, kepuasan bathin yang tak ternilai harganya.
            Membaca, mengingat dan merespon, itu yang sangat dibutuhkan oleh penulis, seorang penulis sangat membutuhkan ketiganya, untuk mengiringi langkahnya menjadi penulis, dengan menggabungkan 3 cara itu, tulisan akan lebih berkembang dan menarik, Karena bagi seorang yang mempunyai jiwa penulis, melahirkan karya adalah suatu hal terindah, melebihi harta yang didapat dari bekerja, karena bagi  penulis, menulis adalah kepuasan jiwa.
            Hal-hal yang menghambat jadi seorang penulis yang saya rasakan:
1.   Malas, ya, malas menggali masalah untuk dijadikan karya, kekurangan ide, dan akhir ceritanya selalu berakhir mati, sudah beberapa karya yang saya buat akhirnya selalu mati, belum menemukan teori untuk melahirkan ide agar berakhir tidak mati.
2.   Ambisi, masih adakah ambisi di hatiku dan hatimu untuk jadi seorang penulis? karena dengan jadwal yang mulai menumpuk, saya merasakan kekurangan waktu untuk menulis.
3.   Ciri khas, seorang penulis harus mempunyai ciri khas untuk melahirkan sebuah karya, jangan monoton, karena ciri khas adalah inti yang membedakan karya kita dengan orang lain.
4.   Waktu, seorang penulis harus memanfaatkan waktu yang sebaik-baiknya untuk membuat suatu karya. Karena bagi seorang penulis, waktu adalah nyawa tulisan, dan kita harus manfaatkan, tapi saya belum bisa, wkwkwk
5.   Inspirasi, seseorang penulis harus mempunyai inspirasi yang lebih dari lebih, karena bagi saya “INSPIRASI adalah niat awal dalam membangun sebuah KARYA”
6.   Pengetahuan, ya, kita harus mempunyai ilmu dan menguasai macam-macam pengetahuan untuk membuat suatu karya agar tidak kekurangan ide, dan itu saya rasakan karena saya belum banyak tahu, wkwkwk
7.   Percaya diri, ini sangat dibutuhkan oleh seorang penulis, agar ia tidak plin-plan dalam membuat tulisan, berani menjual karyanya, dan berani memerima kritik, itu yang harus ada dalam jiwa seorang penulis.
Masih banyak sebenarnya. tambahi aja bila kurang.. karena itu yang tergambar pada saat saya ingin menulis, kata bang abib ketika mengisi seminar HMPSBI Unsri dan kebetulan saya menonton (maklum, jarang nonton seminar, ini pun jadi anggota pelaksana) "seseorang yang ingin jadi penulis, ia harus mampu, kita bisa kaya dari menulis, lakukan, kau pasti bisa". semoga saja ya...